Selasa, 20 September 2011

Warga Malaysia Serbu Emas

Meski 'Krismon' masih sebatas daratan Eropa dan Amerika, dan belum menjalar ke Asia, warga negeri jiran, Malaysia, sudah siap-siap. Mereka menyerbu emas.

'Sekarang hampir mustahil untuk menyimpan barang berharga dan dokumen penting di kotak penyimpanan besi di bank.' Demikian koran the STAR, mengabarkan, Kamis 14 September 2011. Pasalnya bank-bank kehabisan SDB (safe deposit box), daftar tunggu untuk menyewa pun sudah sampai ratusan, dengan tanpa batas waktu. Ini akibat banyaknya orang Malaysia mengalihan uang kertas ringgitnya ke emas, saat nilai logam mulia ini semakin hari semakin tinggi.


Menurut the STAR, daftar tunggu di Maybank, di Kuala Lumpur, sudah mencapai 700 orang. Akibat penuhnya SDB, pedagang lemari besi pun kebanjiran rezeki. 'Saya bisa menjual sekitar 10 hingga 20 brankas setiap minggu, ' kata seorang pegawai toko DIY, di Kuala Lumpur. Tergantung pada ukuran dan kualitas, harga lemari besi mulai dari RM500 sampai RM3, 000.


Tingginya kebutuhan untuk penyimpanan logam mulia, sementara SDB penuh, telah memunculkan peluang usaha baru: jasa titipan. Salah satu perusahaan yang mengkhususkan diri dalam layanan tersebut, Royal Malaysia Safe Deposit box (MSDB), mengatakan peluang ini karena permintaan yang meningkat untuk safe deposit box.


Hanya, perusahaan swasta biasanya mengenakan biaya sewa lebih tinggi daripada bank dengan sewa RM290 untuk kotak berukuran standar setahun. Tapi, menurut seorang pejabat perusahaan tersebut layanan yang ditawarkan lebih baik daripada bank. 'Kami terbuka sepanjang jam sepanjang minggu sementara bank-bank beroperasi selama jam kantor dan ditutup selama akhir pekan.'

Ayo, siapa berminat membuka usaha jasa titipan Dinar emas dan Dirham perak di Indonesia? Sudah banyak yang menantikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar