Selasa, 20 September 2011

BSM Targetkan Omzet Bisnis Gadai Emas Rp11 Triliun

Idris Rusadi Putra - Okezone

JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan omzet bisnis gadai emas mencapai Rp11 triliun sampai akhir 2011. Adapun sampai Juni 2011, omzet bisnis emas mereka sudah mencapai Rp5,5 triliun.

Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi mengatakan peningkatan harga emas dan ekspektasi masyarakat terhadap gadai emas memang terus meningkat.

"Kita baru bisnis emas sejak 2009, sampai Juni saja omzet kita sudah mencapai Rp5,5 triliun, sampai akhir tahun double-lah target kita," jelas Yuslam kepada wartawan ketika ditemui di sela acara buka bersama di Jakarta, Rabu (24/8/2011) malam.

Selain itu, dia juga menambahkan, karena maraknya bisnis gadai emas, BSM mengantisipasi adanya bubble di gadai emas di mana perseroan mempunyai portofolio optimum atau batasan berapa persen dari seluruh portofolio yang dibolehkan masuk ke sektor gadai emas. "Itu dalam dalam rangka manajemen risiko," jelasnya.

Dia mengingatkan kepada nasabah untuk mengantisipasi adanya bubble agar masyarakat melakukan gadai emas dalam rangka diversifikasi atau dalam rangka manage risiko bisnis atau bukan untuk spekulasi bisnis.

"Jadi dia mau diversifikasi investasi dia dalam bentuk saham, properti dan lain dana dan ada sebagian lainnya dia taruh di emas itu silakan. Itu dalam rangka diversifikai atau dalam rangka yang bersangkutan me-manage risiko bisnis. Tapi kalau didorong-dorong oleh bank-nya itu yang harus hati-hati," pungkasnya.
Idris Rusadi Putra - Okezone

JAKARTA - PT Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan omzet bisnis gadai emas mencapai Rp11 triliun sampai akhir 2011. Adapun sampai Juni 2011, omzet bisnis emas mereka sudah mencapai Rp5,5 triliun.

Direktur Utama BSM Yuslam Fauzi mengatakan peningkatan harga emas dan ekspektasi masyarakat terhadap gadai emas memang terus meningkat.

"Kita baru bisnis emas sejak 2009, sampai Juni saja omzet kita sudah mencapai Rp5,5 triliun, sampai akhir tahun double-lah target kita," jelas Yuslam kepada wartawan ketika ditemui di sela acara buka bersama di Jakarta, Rabu (24/8/2011) malam.

Selain itu, dia juga menambahkan, karena maraknya bisnis gadai emas, BSM mengantisipasi adanya bubble di gadai emas di mana perseroan mempunyai portofolio optimum atau batasan berapa persen dari seluruh portofolio yang dibolehkan masuk ke sektor gadai emas. "Itu dalam dalam rangka manajemen risiko," jelasnya.

Dia mengingatkan kepada nasabah untuk mengantisipasi adanya bubble agar masyarakat melakukan gadai emas dalam rangka diversifikasi atau dalam rangka manage risiko bisnis atau bukan untuk spekulasi bisnis.

"Jadi dia mau diversifikasi investasi dia dalam bentuk saham, properti dan lain dana dan ada sebagian lainnya dia taruh di emas itu silakan. Itu dalam rangka diversifikai atau dalam rangka yang bersangkutan me-manage risiko bisnis. Tapi kalau didorong-dorong oleh bank-nya itu yang harus hati-hati," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar