Rabu, 21 September 2011

Waktu Yang Paling Baik Untuk Pindah Ke Dinar...

Cadangan Emas, Gold Reserve 1980-2005Dalam berbagai tulisan saya di blog ini, saya berulang kali menjelaskan bahwa tidak ada waktu yang tidak baik – artinya kapan saja baik - bagi yang ingin pindah dari mata uang yang tidak adil, tidak memiliki daya beli tetap – ke mata uang yang adil, yang memiliki daya beli tetap sepanjang zaman.

Namun diantara waktu yang baik tersebut, terdapat waktu yang paling baik – kapan itu ? yaitu pada saat uang kertas nilainya masih baik, masih memiliki daya beli yang lumayan baik. Seperti analisa yang saya buat minggu lalu, minggu ini harga emas dunia turun – demikian pula dengan Dinar. Saat inilah waktu yang paling baik itu untuk pindah ke Dinar.

Turunnya harga emas dunia minggu ini, seperti juga yang sudah dimulai pada akhir perdagangan emas dunia Jum’at lalu - didorong oleh naiknya nilai tukar Dollar terhadap sekelompok mata uang kuat lainnya di dunia. Kondisi ini mungkin tidak lama, saya pribadi memperkirakan antara 1 sampai 6 minggu kedepan – karena setelah itu kembali pasar akan berspekulasi tentang suku bunga The Fed.

Kita perlu pindah ke Dinar karena selain untuk membangun ketahanan ekonomi keluarga kita, kita juga secara bersama-sama membangun ketahanan ekonomi umat. Karena ketidak tahuan atau ketidak pedulian sebagain besar dari umat ini, membuat kekayaan sebagian umat islam terkuras habis – tanpa kita sadari.

Tiga grafik disamping menggambarkan indikasi kekayaan riil umat Islam dunia apabila diukur dari cadangan emas yang dimiliki oleh bank sentral-nya masing-masing.

Cadangan Emas, Gold Reserve 1980Negara-negara yang penduduknya mayoritas Islam, secara keseluruhan cadangan emasnya relatif tetap (kecil) sejak tahun 1980; tetapi kita harus berterima kasih sama Lybia dan Pakistan yang keduanya berhasil mengimbangi penurunan cadangan emas lebih lanjut yang dilakukan oleh negara berpenduduk mayoritas muslim lainnya seperti Malaysia, Qatar, Oman, United Arab Emirat – tiga negara yang disebut terakhir bahkan emasnya sudah hampir habis sama sekali.

Negara seperti Indonesia, Arab Saudi. dan Mesir seolah tidak peduli dengan cadangan emas di bank sentralnya – karena angkanya relatif tetap selama 25 tahun terakhir.

Di luar Islam, negara yang paham dan memiliki kemampuan untuk membangun kekuatan ekonomi yang sesungguhnya adalah India dan China – dua negara ini yang di Asia berhasil mendongkrak cadangan emas bank sentralnya secara sangat significant.

Cadangan Emas - Gold Reserve 1990Negara seperti Amerika, Eropa dan Kroni-kroninya sebenarnya juga tidak bertambah kuat perannya dibandingkan dengan negara- negara seperti India dan China; Ini tantangan bagi kita semua di negeri yang berpenduduk mayoritas Muslim – mengapa India dan China bisa secara bertahap merebut dominasi ekonomi dari Amerika dan Eropa sedangkan kita tidak atau belum bisa ?. India dan China berhasil membuat sektor usaha riilnya berjalan dengan baik, sementara kita hanya berpuas diri pada penampilan di sektor keuangan dan pasar modal.

Sebenarnya emas juga bukan hal yang utama untuk membangun kekuatan ekonomi, ekonomi sektor riil-lah yang utama. Ketika sektor riil tumbuh dan hasil panen dari pertumbuhan tersebut perlu diamankan dalam’tangkainya’ – maka disinilah emas berperan untuk membangun ketahanan ekonomi tersebut dan menjadi alat ukur, alat timbang dan alat bermuamalah yang adil lainnya.

Cadangan Emas, Gold Reserve 2005Ketika mata uang kertas dunia runtuh - maka selain asset dari sektor riil - emaslah salah satunya yang akan bertahan sebagai kekayaan riil bangsa-bangsa di dunia. Jadi selagi mata uang kertas tersebut masih bernilai, maka inilah saat terbaik untuk menukar kekayaan berupa uang kertas dengan kekayaan yang riil tersebut. Namun kalau asset kita sudah dalam bentuk benda riil lainnya seperti usaha yang sudah jalan - ya jangan kita tukar dengan emas; insyaallah usaha kita akan memberi hasil yang lebih baik dari emas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar