Rabu, 21 September 2011

Buku Think Dinar …buku yang wajib anda baca bila mau tetap kaya

BAgi teman-teman yang mendalami ekonomi Islam, belajar mata uang dinar sudah menjadi bagian tersendiri. Namun bagi kita yang awam, akan mengerti betapa hebatnya sistim ekonomi Islam yang diajarkan NAbi Muhammad ribuan tahun yang lalu. Untuk mengetahui kehebatan itu nggak ada salahnya teman-teman baca buku think dinar ini. Kita akan diajak membongkar kebobrokan rezim uang kertas(DAlam hal ini yang dikuasai oleh Dollar AS). Sungguh sebenarnya Islam sudah mengajarkan kepada kita semua sebuah sistim yang tahan terhadap krisis, namun banyak diantara kita yang mengabaikannya.
Buku ini juga wajib anda baca bila anda ingin menyelamatkan kekayaan anda dari gerusan inflasi. Bahkan bila terjadi krisis ekonomi dunia…akan membuat anda semakin kaya. Lebih lanjut simak resensi buku think dinar berikut ini:

Judul : Think Dinar!
Penerbit : AsmaNadia Publishing House
Penulis : Endy J Kurniawan
Kategori : Islam Pemikiran
Tebal : 320 Halaman
Sebagian besar dari kita yang tahu ekonomi, mungkin akan beranggapan gila jika ada yang mengatakan bahwa ada mata uang yang tidak mengenal inflasi. Di manapun kita belajar ekonomi, pasti akan diajarkan apa yang namanya inflasi. Tapi ternyata, ada mata uang yang sejak 1400 tahun lalu hingga sampai saat ini nilainya sama. Apakah itu ? Jawabannya Dinar. Apakah benar ? Ya, tentu saja. Dalam sejarah, sebagaimana diungkap dalam hadis, dinyatakan bahwa satu dinar di masa Rasulullah Muhammad Saw, cukup untuk membeli 1 ekor kambing. Ternyata di tahun 2011 saat ini satu keping dinar juga tetap cukup untuk membeli 1 ekor kambing.
Waktu selama 1400 tahun nampaknya cukup untuk membuktikan bahwa konsep mata uang tanpa inflasi bukanlah omong kosong. Malah jika kita dibandingkan dengan seluruh mata uang yang beredar di seluruh dunia, mata uang dinar justru mengalami peningkatan nilai nominal, bukan inflasi. Misalnya untuk pergi haji, di tahun 1997 orang butuh 97 dinar untuk pergi haji. Tapi tahun 2003 hanya butuh 50 dinar untuk pergi haji dan di tahun 2010 cukup dengan 22 dinar kita sudah bisa pergi haji.
Ok, mari kita luruskan dahulu apa yang dimaksud dengan dinar ini. Yang dimaksud dengan mata uang “Dinar” di sini adalah koin dinar berbahan dasar emas 22 karat dengan berat 4,25 gram yang standarisasinya ditetapkan oleh Umar Bin Khattab. Jangan terkecoh dengan mata uang Dinar Iraq, Dinar Kuwait, Dinar Libya dan sebagainya. Karena dinar tersebut cuma dinar nama atau dinar pelabelan, bukan dinar emas.
Buku Think Dinar! yang ditulis oleh Endy J Kurniawan ini akan membuka mata para pembaca betapa mata uang dinar bisa menyelamatkan dunia. Dengan Dinar, mungkin tidak ada lagi spekulan mata uang, tidak ada lagi krisis moneter. Karena semua takarannya adalah emas dan perak (dirham, red). Tapi tentu saja sulit mengubah tatanan ekonomi yang sudah begitu mengakar ini. Karena itu negara manapun yang berani lebih dulu mengadopsi sistem dinar, maka akan menjadi negara yang paling kebal krisis dan inflasi. Misalnya saja Indonesia punya Dinar Indonesia. Tiba tiba mata uang Indonesia dianggap jatuh seperti krisis moneter dahulu. Tidak usah khawatir, jual saja emasnya. Jadi nilai dinar ini tidak akan pernah jatuh.
Selama ini terbukti harga emas tidak pernah jatuh. Turun fluktuatif iya, tapi setiap tahun pada akhirnya meningkat. Lalu bagaimana mungkin kita berbelanja kalau harus menenteng emas kemana-mana? Yang pasti uang kertas akan tetap ada, tapi uang kertas dengan konsep dinar menggunakan sertifikat emas. Uang kertas zaman dahulu konsepnya sama dengan dinar. Uang kertas zaman dahulu adalah sertifikat emas. Setiap uang kertas dicetak, maka ada cadangan emas dengan nilai tertentu yang disimpan. Tapi itu dulu, sekarang emas dan mata uang tidak ada hubungannya. Ketika Amerika kehabisan sumber daya akibat perang di Vietnam dan butuh banyak uang, maka Amerika mencetak uang sebanyak-banyaknya dengan tidak lagi memperhitungkan cadangan emas. Amerika bahkan membatalkan perjanjian Internasional yang menentukan hitungan mata uang dan cadangan emas. Sejak saat itu mencetak uang dan emas tidak ada kaitannya lagi.
Hingga saat ini dunia masih akan tetap berhadapan dengan resiko krisis. Negara maju dan kaya walaupun kelihatannya mendukung sistem moneter yang sedang dipakai saat ini, diam diam tengah mempersiapkan diri kalau suatu saat terjadi resesi. Lantas apa yang sedang mereka siapkan ? Emas. Seandainya saja kita berpikir “Dinar”. Tentu kita akan takjub melihat betapa banyak solusi financial yang bisa kita temukan jika kita Think Dinar! Selamat membaca. Think Dinar, muslim kaya hari ini, super kaya di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar